02114 2200457 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001100122084001700133100001900150245006500169250001000234260003600244300002700280650002100307650001600328520111200344990001001456990001001466990001001476990001001486990001001496990001001506990001001516990001001526990001001536990001001546990001001556990001001566990001001576990001001586990001001596990001001606990001001616990001001626990001001636990001001646INLIS00000000000999820221110025955 a0010-0921000033ta221110 g 0 ind  a978-979-007-437-9 a362.88 a362.88 BAM v0 aBambang Waluyo1 aViktimologi :bPerlindungan Korban & Saksi /cBambang Waluyo aCet.1 aJakarta :bSinar Grafika,c2011 aviii,178 hlm. ;c22 cm 4aKorban kejahatan 4aViktimologi aDalam suatu peradilan pidana pihak-pihak yang berperan adalah penuntut umum, hakim, terdakwa, dan penasihat hukum serta saksi-saksi. Pihak korban diwakili oleh penuntut umum dan untuk menguatkan pembuktian lazimnya yang bersangkutan dijadikan saksi (korban). Seringkali penuntut umum tidak merasa mewakili kepentingan koran dan bertindak sesuai kemauannya, sehingga kewajiban perlindungan serta hak-hak korban diabaikan. Bahkan pengabaian korban (victim) terjadi pada tahap-tahap pentidikan, penuntutan, pemeriksaan di pengadilan dan proses-proses selnjutnya. Viktimologi, dari victim (korban) dan logi (ilmu pengetahuaan). Secara sederhana viktimologi/victimology artinya ilmu pengetahuaan tentang korban (kejahatan). Sedangkan orang yang mendapat penderitaan fisik dan seterusnya itu adalah korban (viktim) dari pelenggaraan atau tindak pidana. Buku ini memaparkan pokok-pokok viktimologi, perlindungan korban dan saksi dalam perundang-undangan beserta perkembangannya. Pemaparan dimulai hal-hal bersifat dasar dan berlanjut pada perkembangan perlindungan korban saksi dalam perundang-undangan saat ini. a26042 a26043 a26044 a26041 a26044 a26042 a26043 a26041 a26043 a26042 a26044 a26041 a26042 a26043 a26044 a26041 a26041 a26042 a26043 a26044