02765 2200457 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001000122084001600132100001200148245008700160250001100247260003600258300002700294650002300321700001600344520144700360990002501807990002501832990002501857990002501882990002501907990002501932990002501957990002501982990002502007990002502032990002502057990002502082990002502107990002502132990002502157990002502182990002502207990002502232990002502257990002502282INLIS00000000001066820221209094632 a0010-1122000010ta221209 g 0 ind  a978-979-769-294-0 a380.5 a380.5 SOE h0 aMartono1 aHukum Angkutan Udara :bberdasarkan UU Ri No. 1 Tahun 2009 /cMartono, Amad Sudiro aCet. 1 aJakarta :bRajawali Pers,c2010 axxiv, 372 hlm ;c23 cm 4aTransportasi Udara0 aAmad Sudiro aBuku ini membahas tentang masalah angkutan udara yang diatur dalam UURI No.1 Tahun 2009, yang meliputi kebijakan baru transportasi udara berkenaan dengan modal perusahaan penerbangan (airline capital), komposisi saham (shares composition), kepemilikan pesawat udara (aircraft ownership), jaminan bank (bank guarantee), sumber daya manusia (resource person), kebijakan tarif penumpang (passenger tariff policy) pesawat udara baik ekonomi maupun non-ekonomi, tarif jasa kebandarudaraan dan penegakan hukum. Berdasarkan kebijakan baru transportasi tersebut, kemudian dibahas secara lebih rinci mengenai angkutan udara dalam negeri termasuk di dalamnya asas sabotase, angkutan udara berjadwal maupun tidak berjadwal beserta syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh izin usaha angkutan udara niaga maupun bukan niaga, jejaring penerbangan, penerbangan perintis, angkutan udara berjadwal maupun tidak berjadwal luar negeri, Perjanjian Bermuda 1946, perjanjian angkutan udara internasional timbal balik, angkutan barang khusus, bahan berbahaya, kewajiban angkut, fasilitas angkutan untuk orang cacat, orang sakit, orang tua, serta kegiatan penunjang lainnya dan pelaksanaan angkutan udara, asuransi penerbangan, dana kecelakaan wajib penumpang, kerjasama antar perusahaan penerbangan, dana kecelakaan wajib penumpang, kerja sama antar perusahaan penerbangan dengan modal seluruhnya nasional atau gabungan modal nasional dengan modal asing. a21500/MKRI-P/XI-2011 a21501/MKRI-P/XI-2011 a21502/MKRI-P/XI-2011 a21503/MKRI-P/XI-2011 a21502/MKRI-P/XI-2011 a21500/MKRI-P/XI-2011 a21501/MKRI-P/XI-2011 a21503/MKRI-P/XI-2011 a21501/MKRI-P/XI-2011 a21500/MKRI-P/XI-2011 a21502/MKRI-P/XI-2011 a21503/MKRI-P/XI-2011 a21500/MKRI-P/XI-2011 a21501/MKRI-P/XI-2011 a21502/MKRI-P/XI-2011 a21503/MKRI-P/XI-2011 a21503/MKRI-P/XI-2011 a21500/MKRI-P/XI-2011 a21501/MKRI-P/XI-2011 a21502/MKRI-P/XI-2011