01771 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082001100123084001500134100003800149245010400187250001100291260004600302300003400348500002000382504001600402520101400418650003701432990002401469990002401493INLIS00000000000167320221010020023 a0010-0520001673221010 | | ind  a979-3330-02-3 aind a070.41 a070.41 POL0 aPolitik Editorial Media Indonesia1 aPolitik Editorial Media Indonesia :bAnalisis Tajuk Rencana 1998-2001 /cAshadi Siregar (Pengantar) aCet.1. aJakarta :bPustaka LP3ES Indonesia,c2003 axxxii, 302 hlm. ;23cm ;c23cm aIndeks : Indeks aBibliografi aTajuk, pada dasarnya, adalah roh bagi sebuah harian atau "atomisme" dari seluruh content surat kabar menurut perspektif redaksi untuk sebuah hari, sebuah tanggal. pada tajuk itulah pandangan, pikiran, impresi dan kritisisme redaksi pengfelola harian terhadap bergam peristiwa dikonstruksi untuk menghasilkan sebuah titik pandang dan kemudian ditampilkan ke tengah-tengah publik. Tapi apa beda tajuk sebuah harian dibandingkan dengan tajuk harian yang lain? mengapakah dalam konteks Media Indonesia tajuk diberi nama "editorial"? Melalui penyikapan yang lugas dan tegas, sukses editorial Media Indonesia dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia kini justru berada pada titik perbatasan yang sangat menentukan, yaitu sejauh mana Editorial benar-benar menjadi sebuah teks yang mengkondisikan munculnya apa yang disebut Paul Ricouer the hermeneutics of action. Sudah saatnya Editorial dengan tema demokrasi bekerja sebagai inspirasi besar bagi tegaknya demokrasi konstitusional di Indonesia melaui aksi-aksi nyata 4aJurnalisme-Editorial Surat Kabar a00269/MKRI-P/I-2005 a00269/MKRI-P/I-2005