01347 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082001100123084001500134100004100149245005800190250001100248260003200259300002900291520065500320650002200975990002400997990002401021990002401045990002401069INLIS00000000000174620221108044655 a0010-0520001746221108 | | ind  a979-97695-7-0 aind a341.48 a341.48 JAL0 aJalan Panjang Menghapus Hukuman Mati1 aJalan Panjang Menghapus Hukuman Mati /cTim Imparsial acet.1. aJakarta :bImparsial,c2006 ax, 64p. ; 17 cm ;c17 cm aPenjatuhan hukuman mati sangat kontras ketika Konstitusi Indonesia mengakui adanya hak hidup, sebagaimana termaktub dalam Pasal 28 1 ayat 1 Amandemen II UUD 1945. Hal lain yang tak kurang penting adalah kini Indonesia telah pula menjadi peserta dalam International Covenant On Civil and Political Rights (Kovenan Internasional Hak-hak sipil dan Politik) dengan diundangkannya UU No. 11 Tahun 2005. Sungguhpun demikian, pemerintah tetap saja meneruskan kebijakan penjatuhan hukuman mati ketimbang melakukan penghormatan terhadap HAM melalui hukum internasional yang telah diratifikasi sebagai bentuk penundukkannya untuk terikat (consent to be found). 4aHak azasi manusia a05038/MKRI-P/I-2007 a05307/MKRI-P/I-2007 a05038/MKRI-P/I-2007 a05307/MKRI-P/I-2007