01936 2200313 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082001000123084001600133245008300149250001100232260002900243300003800272520099300310650002701303100005801330990002601388990002601414990002601440990002601466990002601492990002601518990002601544990002601570990002601596INLIS00000000000197520221021112238 a0010-0520001975221021 | | ind  a979-709-148-1 aind a297.4 a297.4 MEN m1 aMenggugat Tradisi Pergulatan Pemikiran Anak Muda NU /cedit by zuhairi Misrawi aCet.1. aJakarta :bKompas,c2004 aXXVIII, 298 hlm. ; 21 cm ;c21 cm aMenurut gambaran al-Qur'an,kalimay tayyibah,ide yang baik,pikiran yang otentik,adalah bagaikan pepohonan yang baik,akarnya menghujang di dalam bumi(ada kesinambungan dengan masa lalu),dan absah atau vadil.dan itu adalah yang dimaksud dengan pemikiran yang memiliki akar atau tradisi dan budaya.Lalu,al-Qur'an menegaskan pula bahwa"wafar'uha fi al-sama"(dahan-dahannya menjulang tinggi kelangit).Maksudnya,pemikiran tersebut harus mampu memahami zaman yang paling kini. permisalan al-Qur'an tersebut mengisyaratkan bahwa al-ashalah(keaslian dan orisinalitas)dan mu'asharah(menzaman,up to date)merupakan dua hal yang sangat penting bagi ketangguhan suatu pemikiran,Maka dari itu,ide (baca:pemikiran)yang benar adalah yang memiliki akar pada tradisi,mengandung orisinalitas dan bersifat relavan.Adapun pemikiran yang buruk adalah sebaliknya:yakni pemikiran yang lepas dari akar-akar tradisi dan kultuaral,dan pemikiran seperti ini tak akan dapat berdiri kokoh dan tidak pula bisa berkembang. 4a1. Debat Publik-Pemilu0 aMenggugat Tradisi Pergulatan Pemikiran Anak Muda NU / a01515/MKRI-P/VII-2007 a03324/MKRI-P/III-2006 a03323/MKRI-P/III-2006 a03323/MKRI-P/III-2006 a01515/MKRI-P/VII-2007 a03324/MKRI-P/III-2006 a03324/MKRI-P/III-2006 a01515/MKRI-P/VII-2007 a03323/MKRI-P/III-2006