01698 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082000800123084001400131100002100145245006300166260003200229300003500261504001600296520100100312650003501313990002401348990002401372990002401396990002401420INLIS00000000000221420221108044506 a0010-0520002214221108 | | ind  a979-428-265-0 aind a342 a342 HER h0 aHerman Sihombing1 aHukum Tata Negara Darurat Di Indonesia /cHerman Sihombing aJakarta :bDjambatan,c1996 aVII, 184 hlm. ; 21 cm ;c21 cm aBibliografi aDalam masa order baru, dalm Hukum Tata Negara Orde baru kita, sejak supersemar sampai sekarang (11 Maret 1966 sampai 1995) masih dirasakan berlakunya Hukum Negara Darurat atau bahaya itu. Walaupun penguasa bahay yakni Komkamtib sudah dihapus, akan tetapi masih tersisa Bakorstanas Tingkat Pusat dan di Daerah dinamai Bakorstanasda, yang kadang-kadang kekuasaannya (wewenang) dan dasar hukumnya lebih banyak kebijakan, sepertinya benar-benar dalam keadaan darurat negara itu diadakan, untuk secepatnya menghapuskan bahaya itu untuk kembali ke keadaan damai aman dan normal. Keadaan bahaya tidak boleh berlama-lama, fungsi utama Hukum negara Darurat (staatsnoodrecht) ialah menghapuskan segera bahaya itu sehingga kembali normal. Barlawanan dengan itu, misalnya berlama-lama Nood (Bahay) itu menyalahi tujuan diadakan Hukum Negara Darurat. Bagaimana mengukur dan menentukan bahaya dan aparat yang bagaimana yang paling tepat memeganganya? Hal-hal tersebut itulah antara lain dikupas dalam buku ini. 4a1. Hukum Tata Negara-Indonesia a02615/MKRI-P/I-2006 a02614/MKRI-P/I-2006 a02614/MKRI-P/I-2006 a02615/MKRI-P/I-2006