na INLIS000000000003758 20200508202432 200508||||||||| | ||| |||| ||ind|| 979-97619-8-0* 010-0520003758 ind 341.48 341.48/DIR Chandra Setiawan (editor) Direktori Peneliti Agama, Konflik Dan Perdamaian Cet.1. Jakarta Oxford 2005 XXVI, 321 hlm. ; 21 cm 21 cm Banyak pelajaran yang dapat ditarik dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, diantaranya konflik horisontal yang terjadi antar komunitas yang mengatasnamakan agama seperti di Ambon, Maluku, Poso Sulawesi Tengah, ternyata pada awalnya bukanlah konflik berdasarkan perbedaan agama, tetapi agama dalam konflik tersebut lebih banyak sebagai faktor pengiring yang meningkatkan eskalasi politik. Identitas keagamaan telah dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk mencari dukungan, legitimasi dan memperkuat posisi masing-masing kelompok yang berkepentingan. Penyebab utamanya biasanya di luar agama, seperti terjadinya kesenjangan di bidang politik, ekonomi, hukum, dan tidak efektifnya pemerintahan dan aparat keamanan. Kelemahan di dalam penegakan hukum dan tidak adanya ketegasan aparat keamanan menjadi penyebab utama berlarut-larutnya konflik di suatu wilayah. Disamping itu orientasi kekuasaan dan jabatan telah menumbuhsuburkan praktek KKN yang akhirnya menciptakan ketidakadilan dan persaingan yang tidak sehat, yang tentu dampaknya adanya pihak-pihak yang dikalahkan dan dikecewakan . Pihak yang dikalahkan dan dikecewakan yang tidak puas dan tidak menerima potensial melampiaskannya dalam berbagai bentuk kekerasan sehingga rawan terjadi konflik. 1. Hak Azazi Manusia