01690 2200301 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082001200123084001800135100001700153245008500170250001100255260004000266300003300306520077700339650004601116650004001162650003001202990002601232990002601258990002601284990002601310990002601336990002601362INLIS00000000000527620221109081217 a0010-0520005276221109 | | ind  a9789791681858 aind a347.598 a347.598 SOF p0 aSofyan Lubis1 aPelanggaran Miranda Rule dalam Praktik Peradilan di Indonesia /cM. Sofyan Lubis aCet. 1 aYogyakarta :bJurisprudentia,c2008 axiv, 268p.; 21 cm. ;c21 cm. aMiranda Rule adalah aturan mengenai hak konstitusional dari tersangka yang meliputi hak tidak menjawab, atas pertanyaan pejabat yang bersangkutan dalam proses pidana dan hak untuk didampingi atau dihadirkan penasihat hukum sejak proses pemeriksaan di persidangan pengadilan. Miranda Rule merupakan hak konstitusional yang bersifat universal di hampir semua negara yang berdasarkan hukum. Indonesia, sebagai negara yang berdasarkan hukum, pada dasarnya juga menghormati Miranda Rule ini. Masalah penerapan Miranda Rule dalam praktik hukum pidana selama ini sangatlah riskan dalam pelaksanaan penegakan hukum di Indonesia, lebih kurang hampir 90 % perkara yang termasuk kategori yang disyaratkan pasal 56 ayat(1) KUHAP, tersangkanya disidik tanpa didampingi penasihat hukum. 4aDefense (Criminal procedure) - Indonesia. 4aCriminal investigation - Indonesia. 4aHuman rights - Indonesia. a08430/MKRI-P/XII-2008 a08429/MKRI-P/XII-2008 a08429/MKRI-P/XII-2008 a08430/MKRI-P/XII-2008 a08430/MKRI-P/XII-2008 a08429/MKRI-P/XII-2008