01439 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082001100123084001700134100001900151245006800170250001100238260004000249300002600289500002000315504001600335520076700351650001901118990002401137990002401161INLIS00000000000648120221027094117 a0010-0520006481221027 | | ind  a979-638-080-3 aind a332.11 a332.11 DAW i0 aDawam Rahardjo1 aIndependensi BI dalam Kemelut Politik /cDawam Rahardjo [et.al] aCet. 1 aJakarta :bPustaka Cidesindo,c2000 axxv, 305 p. ;c23 cm. aIndeks : indeks abibliografi aBangsa Indonesia telah lama menantikan lahirnya sebuah bank sentral yang independen. Terutama ketika Orde Baru berkuasa, karena pada saat itu terjadi banyak distorsi dalam pengelolaan BI. Ketika UU No. 23/1999 lahir banyak harapan terhadap independensi BI. Sayangnya independensi itu kembali diobok-obok pemerintah yang diawali dengan konflik antara Presiden Abdurrahman Wahid dengan Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin. Belakangan konflik itu berubah menjadi upaya untuk mengubah sistem dengan melakukan amandemen UUBI. Semua upaya tersebut tidak terlepas dari keinginan presiden untuk menempatkan orangnya didalam BI. Jika hal itu terjadi, maka BI akan menjadi "mesin uang" kekuasaan. Bagaimana nasib BI selanjutnya? Buku ini mengulas seputar hal tersebut. 4aBank Indonesia a05554/MKRI-P/V-2008 a05554/MKRI-P/V-2008