02402 2200289 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001500097041000800112082001100120084001700131100005200148245007500200250001100275260003300286300002700319500013000346520147600476650001001952990002401962990002601986990002602012990002402038990002402062990002602086INLIS00000000000668120221018103007 a0010-0520006681221018 | | ind  a9793407123 aind a297.61 a297.61 SYA f0 aSyaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz [et al.]1 aFatwa-Fatwa Terkini /cSyaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz [et al.] aCet. 1 aJakarta :bDarul Haq,c2004. axxii, 672 p. ;c24 cm. aJudul Asli ; Al-Fatwa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram Penerjemah ; Musthofa Aini aSuatu hal yang selaras dengan akal manusia, bahwa ucapan kelompok manapun dalam suatu masalah tidak akan diterima kecuali bila mereka yang mengucapkannya adalah orang yang menekuni dan menguasai bidang tersebut. Adalah aneh bilamana Anda melihat banyak diantara kaum muslimin begitu mudah menerima ajaran mereka dari siapa saja tanpa proses pengecekan atau penelitian terlebih dahulu. Kita sering menyaksikan dan mendengar kelompok-kelompok orang yang berlomba-lomba mengeluarkan fatwa seebelum merujuk kepadab ahlinya, menyanggah hukum syari'at, padahal mereka bukan ahlinya serta suka mengevaluasi pendapat ulama padahal mereka iberat orang yang duduk dideretan paling belakang dalam suatu kafilah. Manakala kebanyakan orang telah bermalas-malasan untuk mencari ulama dan bertanya kepada mereka serta adanya orang yang tidak dikenal yang terlalu berani mengeluarkan pernyataan dan fatwa, maka terjadilah sebagaimana yang diberikan oleh Rasulullah bahwa kelak manusia akan mmenjadikan orang-orang yang jahil sebagai pemimpin, mereka ditaqnyai lalu memberikan fatwa tanpa landasan ilmu sehingga mereka sesat dan menysatkan. Oleh karna itu, amat mendesak sekali kebutuhan akan adanya pendekatan melalui fatwa dan jawaban terhadap masalah yang tengah dialami oleh setiap muslim dan muslimah, Sehingga bagi pencari kebenaran terdapat peluang untuk mendapatkannya dan menimba dari sumbernya yang orisinil, apalagi bila sumbernya itu mampu memuaskan kebutuhan dan menuntaskan. 4aIslam a00209/MKRI-P/I-2005 a03398/MKRI-P/III-2006 a03398/MKRI-P/III-2006 a00209/MKRI-P/I-2005 a00209/MKRI-P/I-2005 a03398/MKRI-P/III-2006