04307 2200853 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082000800123084001400131100001600145245004700161260004400208300003300252504001400285520177100299990002502070990002502095990002602120990002502146990002502171990002502196990002602221990002502247990002502272990002502297990002502322990002602347990002502373990002502398990002502423990002602448990002502474990002502499990002502524990002602549990002502575990002502600990002602625990002502651990002602676990002502702990002502727990002502752990002502777990002502802990002602827990002502853990002402878990002502902990002502927990002502952990002502977990002603002990002503028990002503053990002503078990002603103990002503129990002403154990002403178990002503202990002503227990002603252990002503278990002503303990002503328990002603353990002503379990002503404990002403429INLIS00000000000686620221025035355 a0010-0520006866221025 | | ind  a979-3925-29-9 aind a340 a340 ABD a0 aAbdul Manan1 aAspek- aspek Pengubah Hukum /cAbdul Manan aJakarta :bUniversitas Atma Jaya,c2006 axvi, 264p.; 21 cm. ;c21 cm. ap.254-263 aAda pendirian yang mengatakan bahwa kelahiran hukum harus dipahami dari sudut legal formal, yang menekankan bahwa formalitas prosedural pembentukan hukum menjadi unsur fundamental dalam menilai legalitas hukum. Hukum hanya diakui ada dalam peraturan perundang-undangan formal yang dibuat oleh lembaga legislatif, hukum bersifat konservatif dan kedudukan hakim dalam menegakkan hukum hanyalah sebagai corong atau juru bicara undang-undang yang tidak memiliki kewenangan untuk menafsir redaksional rumusan undang-undang. Tesis tersebut ditentang keras oleh aliran sociological yurisprudence yang berpendirian sebaliknya bahwa hukum harus dipahami sebagai hukum yang lahir dan berkembang seiring dengan tahap perkembangan, kecerdasan, kemajuan, dan kebudayaan masyarakat yang telah diterima dan terpelihara dalam tataran kehidupan masyarakat, karena sesungguhnya hukum itu lahir dibidani dan dibesarkan oleh masyarakat itu sendiri law is an invention of people.Oleh karena itu, eksistensi hukum tidak boleh terikat dan tidak boleh terbatas pada rumusan-rumusan yang gersang dari nilai-nilai keadilan yang hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kedudukan hakim harus ditempatkan sebagai makhluk yang hidup dan dinamis yang memiliki kemampuan untuk menggali dan memahami hukum sesuai dengan perubahan dan perkembangannya, dan hakim harus dipandang legal untuk menerapkan hukum contra legem. Kedua tesis tersebut, dalam tataran praktik di lapangan dapat dikawinkan sehingga wacana baru yang disebut harmonisasi hukum dengan mengambil jalan moderat yang melahirkan pandangan bahwa dalam kasus-kasus tertentu, hukum dapat menerima perubahan-perubahan yang secara kasatmata telah melahirkan warna hukum lain yang tidak sama persis dengan rumusan hukum tertulisnya. a14427/MKRI-P/XI-2009 a14429/MKRI-P/XI-2009 a08466/MKRI-P/XII-2008 a14430/MKRI-P/XI-2009 a17935/MKRI-P/XI-2011 a17936/MKRI-P/XI-2011 a08467/MKRI-P/XII-2008 a14428/MKRI-P/XI-2009 a14428/MKRI-P/XI-2009 a14427/MKRI-P/XI-2009 a14429/MKRI-P/XI-2009 a08466/MKRI-P/XII-2008 a14430/MKRI-P/XI-2009 a17935/MKRI-P/XI-2011 a17936/MKRI-P/XI-2011 a08467/MKRI-P/XII-2008 a14430/MKRI-P/XI-2009 a14427/MKRI-P/XI-2009 a14429/MKRI-P/XI-2009 a08466/MKRI-P/XII-2008 a17935/MKRI-P/XI-2011 a17936/MKRI-P/XI-2011 a08467/MKRI-P/XII-2008 a14428/MKRI-P/XI-2009 a08466/MKRI-P/XII-2008 a14427/MKRI-P/XI-2009 a14429/MKRI-P/XI-2009 a14430/MKRI-P/XI-2009 a17935/MKRI-P/XI-2011 a17936/MKRI-P/XI-2011 a08467/MKRI-P/XII-2008 a14428/MKRI-P/XI-2009 a17936/MKRI-P/X-2010 a17937/MKRI-P/X-20107 a17937/MKRI-P/X-20107 a14427/MKRI-P/XI-2009 a14429/MKRI-P/XI-2009 a08466/MKRI-P/XII-2008 a14430/MKRI-P/XI-2009 a17935/MKRI-P/XI-2011 a17936/MKRI-P/XI-2011 a08467/MKRI-P/XII-2008 a14428/MKRI-P/XI-2009 a17936/MKRI-P/X-2010 a17936/MKRI-P/X-2010 a14427/MKRI-P/XI-2009 a14429/MKRI-P/XI-2009 a08466/MKRI-P/XII-2008 a14430/MKRI-P/XI-2009 a17935/MKRI-P/XI-2011 a17936/MKRI-P/XI-2011 a08467/MKRI-P/XII-2008 a14428/MKRI-P/XI-2009 a17937/MKRI-P/X-20107 a17938/MKRI-P/X-2010