01614 2200229 4500001002100000005001500021008004100036020001500077035001900092041000800111082001400119084002000133100001900153245009100172250001000263260003400273300003400307504001400341520094300355650004501298650004101343INLIS00000000000689420200508203739200508||||||||| | ||| |||| ||ind|| a9797987752 0010-0520006894 aind0 a320.959.8 a320.959.8/JAN/W0 aRoy B.B. Janis00aWapres Pendamping atau Pesaing : Peranan Wakil Presiden dalam Sistem Ketatanegaraan RI aCet.1 aJakartabBuana Printingc2008 axix, 376 p.b: ill. ;c24 cm. ap.369-376 aDi dalam sejarah ketatanegaraan di negara kita telah terjadi beberapa kali pergantian wakil presiden, dimulai dari zaman Dwitunggal Soekarno-Hatta, kemudian zaman orde baru berturut-turut yang menjadi wakil presiden adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Adam Malik, Umar Wiradikusumah, Sudharmono, Try Sutrisno, dan B.J. Habibie. Setelah itu di era reformasi ada Megawati dan Hamzah Haz, serta Jusuf Kalla yang dipilih langsung oleh rakyat lewat pemilu tahun 2004. Pada Masa Dwitunggal Soekarno-Hatta, kedudukan wakil presiden mempunyai ciri tersendiri dibanding dengan kedudukan wakil presiden pada masa orde baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto. Malahan pada masa orde baru ada semacam ungkapan sinis terhadap kedudukan wakil presiden yaitu istilah ban serep. Walaupun ungkapan ini cenderung bernada sinisme politik, namun perlu juga disimak makna intinya, apakah benar demikian kedudukan dan fungsi dari wakil presiden itu sendiri? 0aVice-Presidents --Indonesia --Biography. 0aIndonesia --Politics and government.