01911 2200265 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001500097041000800112082000800120084001400128100001300142245010400155250001000259260006500269300003600334500002500370520113300395650001701528990002501545990002501570990002501595990002501620INLIS00000000000695920221024032143 a0010-0520006959221024 | | ind  a9791719018 aind a323 a323 ARI j0 aAriyanto1 aJadi, Kau Tak Merasa Bersalah!? : Studi Kasus Diskriminasi dan Kekerasan terhadap LGBTI /cAriyanto acet.1 aJakarta :bSekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI,c2008 axii,99 p.; 20,6 cm. ;c20,6 cm. aIndeks : p. xiii-xvi anegara harus peduli terhadap segala bentuk ketidak-adilan. Negara semestinya menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap kelompok masyarakat untuk mereformasi diri dan membuka diri terhadap pluralisme. Negara harus memberikan perlindungan eksternal; yaitu mengurangi kerentanan minoritas homoseksual terhadap keputusan dari kelompok yang lebih besar yaitu heteroseksual. Omong kosong sebuah negara mengklaim dirinya negara demokrasi jika hak-hak kaum minoritas ini masih diabaikan. Di dalam buku ini digambarkan seccara jelas pelanggaran hak-hak kelompok lesbian, gay, biseksual, transgender, dan interseksual (LGBTI) yang terjadi di Indonesia, seperti diskriminasi dan kekerasan, yang disertakan juga dengan paradigma terhadap kelompok LGBTI yang tumbuh berkembang di dalam masyarakat Indonesia. Sehingga pembaca diharapkan dapat memahami bahwa stigma-stigma terhadap kelompok LGBTI lah yang sering menyebabkan tindakan-tindakan diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok LGBTI terjadi di Indonesia. Hal itu bukan hanya muncul dari kelompok-kelompok masyarakat tertentu, tetapi juga dari kalangan pemerintah sendiri. 4aDiskriminasi a11678/MKRI-P/II-2009 a11677/MKRI-P/II-2009 a11678/MKRI-P/II-2009 a11677/MKRI-P/II-2009