na INLIS000000000006978 20200508203800 200508||||||||| | ||| |||| ||ind|| 9791056137 010-0520006978 ind 324.259 807 5 324.259 807 5/SAK/S Adjat Sakri SIMTOM POLITIK 1965: PKI dalam Perspektif Pembalasan dan Pengampunan Jakarta Kata Hasta Pustaka 2007 xxii, 349 p.; 15,3 cm x 23,5 cm 15,3 cm x 23,5 cm Indeks : p. 345-349 Sudah empatpuluh dua tahun peristiwa yang dikenal sebagai peristiwa 30 September 1965 (lebih populer dengan sebuutan G30S/PKI) berlalu dari ingatan kita. Berarti sebuah generasi baru yang sama sekali tidak mengalami peristiwa tersebut telah lahir dan berkiprah di Indonesia kita. Meskipun demikian, penafsiran atas peristiwa tersebut daari segi sejarah dan fakta hingga kini masih berayun-ayun dari satu ekstrem yang lain, yang menyebabkan generasi baru yang kita sebut di atas masih dipenuhi dengan kebingungan mengenai kejadian tersebut. Kejatuhan Orde Baru pada tahun 1998 tadinya oleh para pengamat atau sejarawan yang bersikap netral dianggap sebagai kesempatan untuk melihat peristiwa tahun 1965 tersebut secara jernih dan objektif. Tetapi kenyataan di masyarakat kita tidak sepenuhnya bergerak menuju ke arah itu. Justru banyaknsekali kalangan dan pihak yang pernah terlibat dalam peristiwa itu, baik yang kemudian keluar sebagai pemenang (biasanya masuk kelompok Orde Baru) maupun yang kalah, mempergunakan alam reformasi untuk memberikan versi mereka sendiri mengenai kejadian tahun 1965. Harus diakui, banyak diantaranya bergerak ke sisi yang tidak masuk akal dan mengabaikan fakta yang sesungguhnya dan memuat penafsiran atas fakta yang bisa jadi lebih subjektif. Sejarah memang merupakan suatu tafsiran dinamis dan bisa ditulis berbeda pada era yang berlain-lainan. Tetapi itu tidak berarti kita harus menyerah dan pasrah pada satu saat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Atas dasar iniilah, buku ini diterbitkan pada kisaran 42 tahun peringatan peristiwa 30 september 1965 Gerakan tiga puluh september 1965