01663 2200301 4500001002100000005001500021035002000036020001800056041000800074082001200082084001800094100003400112245010500146260003500251300003600286500002600322504001700348520076300365650002601128650002501154250001501179008004101194990002501235990002501260990002501285990002501310990002601335INLIS00000000000741220241016033517 a0010-0520007412 a9789794617120 aind a305.899 a305.899 BUN k0 aBungaran Antonius Simanjuntak1 aKonflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba: Bagian Sejarah Batak /cBungaran Antonius Simanjuntak aJakarta :bTamita Utama,c2009 axix, 404p. :b: illus. ;c24 cm aIndeks : p. 398 - 402 ap. 380 - 388 aKegagalan institusi tradisional maupun agama sebagai lembaga pencegah atau pengambil solusi penyelesaian konflik disebabkan tiga faktor. Pertama institusi tersebut tidak mempunyai sanksi (terutama fisik) yang kuat sehingga dapat memaksa untuk melakukan dan mematuhi perdamaian. Kedua kemajuan pendidikan menimbulkan kesadaran terhadap peranan peradilan negeri sebagai lembaga penyelesaian konflik terpercaya. Ketiga semakin merosotnya nilai sosial religius pemimpin gereja akibat ulah pemimpin itu sendiri, sehingga kepercayaan umat berkurang drastis terutama belakangan ini. Buku ini hadir sebagai referensi atas konflik-konflik yang terjadi dalam struktur masyarakat Batak Toba. Buku ini menjadi penting bagi studi konflik sosial religius untuk siapa saja. 4aOrang Batak - Sejarah 4aBatak Toba - Sejarah aEd. rev. k241016 | 0 ind  a15873/MKRI-P/XI-2009 a15872/MKRI-P/XI-2009 a15871/MKRI-P/XI-2009 a15874/MKRI-P/XI-2009 a15872/MKRI-P/XII-2009