01750 2200301 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082001100123084001700134100001700151245004500168260002600213300002600239520089600265650007601161250001101237990002501248990002501273990002501298990002501323990002501348990002501373990002501398990002501423INLIS00000000000775320221103103018 a0010-0520007753221103 g 0 ind  a9789799106759 aind a346.04 a346.04 ELZ p0 aElza Syarief1 aPensertifikatan tanah bekas hak eigendom aJakarta :bKPG,c2014 axi, 126 hlm. ;c23 cm a"Sejak Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) diberlakukan pada 1960, status kepemilikan tanah oleh warga asing, termasuk hak eigendom (hak milik berdasarkan hukum pemerintahan Hindia Belanda), tak diakui lagi, kecuali pemegangnya beralih menjadi warga negara Indonesia dan mengonversi haknya. Selepas batas waktu konversi, tanah bekas hak eigendom kembali dikuasai negara. Pada praktiknya timbul kasus-kasus sengketa atas tanah bekas hak eigendom, entah antar pihak-pihak yang mengklaim sebagai pemilik, atau antara penggarap dan negara. Pensertifikatan adalah upaya memberi kepastian hukum atas status kepemilikan tanah bekas hak eigendom, namun proses administrasinya bukan tanpa kendala. Buku ini membahas aneka permasalahan seputar pensertifikatan tanah bekas hak eigendom serta mengusulkan beberapa jalan keluar, antara lain dengan merevisi UUPA dan membentuk peradilan khusus pertanahan." 4aLand titles - Indonesia; Land tenure - Law and legislation - Indonesia. aCet. 1 a23055/MKRI-P/XI-2014 a23054/MKRI-P/XI-2014 a23053/MKRI-P/XI-2014 a23056/MKRI-P/XI-2014 a23055/MKRI-P/XI-2014 a23054/MKRI-P/XI-2014 a23053/MKRI-P/XI-2014 a23056/MKRI-P/XI-2014