02158 2200409 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082001100123084001700134100001800151245013400169260003400303300003200337504001400369520089100383650004101274650003301315990002501348990002501373990002501398990002501423990002501448990002501473990002501498990002501523990002501548990002501573990002501598990002501623990002501648990002501673990002501698990002501723INLIS00000000000807420221109084550 a0010-0520008074221109 | | ind  a9789795383574 aind a347.09 a347.09 CAN a0 aCandra Irawan1 aAspek Hukum dan Mekanisme Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan (Alternative Dispute Resolution) di Indonesia /cCandra Irawan aBandung :bMandar Maju,c2010 aix, 215 p. ; 21 cm ;c21 cm ap.115-118 aPerkembangan terakhir menunjukan bahwa pengadilan ternyata bukan satu-satunya lembaga penyelesaian sengketa yang tepat, terutama bagi kalangan pelaku bisnis. Pengadilan ternyata mengandung banyak kelemahan dan menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. Ketidak puasan masyarakat terhadap pengadilan sebagai lembaga penyelesaian sengketa memunculkan alternatif penyelesaian sengketa (APS) di luar pengadilan (Alternatif Dispute Resolution-ADR). Masyarakat berharap dengan menyelesaikan sengketa di luar pengadilan akan mendapatkan keadilan dan kepastian hukum dalam arti yang sebenarnya secara efektif dan efisien. Model penyelesaian sengketa di luar pengadilan antara lain berbentuk konsultasi, negosiasi, mediasi, pendapat ahli dan arbitrase, yang keberadaannya semakin mantap dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. 4aDispute Resolution (Law) - Indonesia 4aCompromice (law) - Indonesia a18725/MKRI-P/XI-2010 a18726/MKRI-P/XI-2010 a18724/MKRI-P/XI-2010 a18723/MKRI-P/XI-2010 a18726/MKRI-P/XI-2010 a18725/MKRI-P/XI-2010 a18724/MKRI-P/XI-2010 a18723/MKRI-P/XI-2010 a18725/MKRI-P/XI-2010 a18726/MKRI-P/XI-2010 a18724/MKRI-P/XI-2010 a18723/MKRI-P/XI-2010 a18724/MKRI-P/XI-2010 a18725/MKRI-P/XI-2010 a18726/MKRI-P/XI-2010 a18723/MKRI-P/XI-2010