01976 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082001000123084001600133100001900149245009700168260004700265300003400312504001500346520127100361650003101632650002101663990002501684990002501709INLIS00000000000909920221114101805 a0010-0520009099221114 | | ind  a979-461-943-9 aind a923.5 a923.5 NID a0 aNidjo Sandjojo1 aAbdul Latief Hendraningrat :bSang Pengibar Bendera Pusaka 17 Agustus 1945 /cNidjo Sandjojo aJakarta :bPT Pustaka Sinar Harapan,c2011 axviii, 274 p.; 23 cm ;c23 cm ap. 265-274 aJangan sekali-kali meninggalkan sejarah” Kalimat itu di ucapkan oleh Bung Karno, Presiden RI Pertama. Klise memang tapi mengandung banyak arti. Karena melihat kondisi negara saat ini, tentu para leluhur kita yang sudah mendahului kita serta kakek dan nenek kita yang berjuang dengan jiwa dan raga untuk kemerdekaan NKRI pasti sedih melihat kondisi negara. Dimana korupsi merajarela, yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar, dan masih banyak lagi lainnya. banyak orang yang tidak tahu dengan nama Abdul Latief Hendraningrat. karena sesuai motto hidup beliau, yaitu Sepi Ing Pamrih ( sepi dari pamrih atau tuntutan) serta Rame Ing Gawe (tapi banyak bekerja) dua hal yang sekarang amat sangat bertolak belakang dengan para pejabat-pejabat di negeri ini serta kebanyakan masyarakat indonesia lainnya sekarang. karena pada jaman dahulu para pahlawan berjuang dengan ikhlas tanpa pamrih dan hanya satu tujuan, yaitu Kemerdekaan NKRI dan demi masa depan anak cucu serta keturunannya kelak. untuk itu alangkah durhakanya kita sebagai orang yang mengaku bangsa indonesia, melupakan sejarah bangsa ini. banyak yang bilang jangan tengok masa lalu, tapi tataplah masa depan, menurut saya kalimat ini tidak benar, karena tanpa masa lalu tidak akan ada masa depan. 4aabdul latief hendraningrat 4abiografi-militer a22861/MKRI-P/VI-2014 a22861/MKRI-P/VI-2014