02691 2200349 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001800097041000800115082001100123084001700134100002900151245008200180260006600262300003100328520167300359250001102032650001002043990002402053990002402077990002402101990002402125990002402149990002402173990002402197990002402221990002402245990002402269990002402293990002402317INLIS00000000000926620221108011857 a0010-0520009266221108 g 0 ind  a979-8981-28-6 aind a340.07 a340.07 SOE h0 aSoetandyo Wignjosoebroto1 aHukum :bParadigma Metode dan Dinamika Masalahnya /cSoetandyo Wignjosoebroto aJakarta :bElsam Lembaga Studi Dan Advokasi Masyarakat,c2002 axxii, 603 hlm. ;c21,5 cm. aServa Ordinem et ordo servabit te. Ini adalah pepatah latin kuno yang secara harfiah "layanilah peraturan maka peraturan pun akan melayanimu". Itu berarti ada internalisasi nilai-nilai yang termaktub dalam peraturan dalam berbagai bentuknya. Persoalannya, dari manakah asalnya nilai-nilai itu? Dari alam ide atau realitas empiris? Yang mana yang diakui sebagai benar, yang berasal dari dunia ide entah berentah ataukah yang berasal dari dunia real-empiris? Mengapa sebuah nilai diakui sebagai norma yang "mengikat" dan mengapa yang lain tidak? Itulah beberapa di antara berbagai masalah yang menggelisahkan ilmu hukum yang anehnya tak bisa dicarikan jawabannya oleh ilmu hukum itu sendiri. Ia membutuhkan ilmu dan perspektif lain untuk mendapatkan jawabannya, semisal sosiologi dan filsafat bahkan logika dan psikologi. Nah, berbagai tulisan dalam buku ini yang kemudian terkesan bukan lagi sebuah antologi, karena dijalin dengan begitu apik oleh tim editor termasuk penulisnya sendiri, mencoba menawarkan bukan jawaban final atas berbagai permasalahan hukum dan masyarakat di mana dan untuk apa hukum itu ada, melainkan terutama sebuah cara menjawab. Kita toh mengerti betul - mengikuti Plato yang mementingkan cara bertanya yang baik dan benar untuk melahirkan pengetahuan yang sejati - bahwa cara menjawab yang salah pula. Artinya, disini yang berperan adalah soal perspektif, metode, paradigma, dan logikanya. Sebagai seorang intelektual "kritis" tanpa harus "kiri", Profesor Soetandyo wignjosoebroto mengajak anda untuk "bertamasya" ke alam rasio yang serius tetapi mengasyikkan karena dari sana anda bisa menyaksikan "dunia" dengan lebih cerah dan penuh optimis. aCet. 1 4aHukum a23872/MKRI-P/I-2015 a23869/MKRI-P/I-2015 a23873/MKRI-P/I-2015 a23874/MKRI-P/I-2015 a23870/MKRI-P/I-2015 a23868/MKRI-P/I-2015 a23870/MKRI-P/I-2015 a23872/MKRI-P/I-2015 a23869/MKRI-P/I-2015 a23873/MKRI-P/I-2015 a23874/MKRI-P/I-2015 a23868/MKRI-P/I-2015