01879 2200385 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020002200097041000800119082001000127084001600137100001900153700002800172245014600200250001300346260003600359300002500395504001100420520072400431650001901155650001901174990002501193990002501218990002501243990002501268990002501293990002501318990002501343990002501368990002501393990002501418990002501443990002501468INLIS00000000000931220221108015125 a0010-0520009312221108 | | ind  a978-979-769-447-0 aind a340.1 a340.1 TEG f0 aTeguh Prasetyo0 aAbdul Halim Barkatullah1 aFilsafat, Teori, dan Ilmu Hukum :bPemikiran Menuju Masyarakat yang Berkeadilan dan Bermartabat /cTeguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah aCet ke-1 aJakarta :bRajawali Pers,c2014 axii, 418 p. ;c21 cm ap. 405 aHukum ada pada setiap masyarakat d mana pun di muka bumi ini. Primitif atau modern suatu masyarakat pasti mempunyai hukum. Oleh karena itu, keberadaan (eksistensi) hukum sifatnya universal. Hukum tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat, keduanya mempunyai hubungan timbal balik. Memahami ilmu hukum secara utuh berarti memahami ketiga lapisan hukum, yaitu: ilmu hukum dogmatik, teori hukum, dan filsafat hukum. Filsafat hukum dalam pengembangan hukum di Indonesia haruslah menjadi meta dari semua teori dan ilmu hukum, sehingga ilmu hukum tidak lepas dari rel keadilan sesuai nilai-nilai luhur dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Pancasila haruslah benar-benar dipergunakan sebagai sumber hukum pertama di Indonesia. 4aFilsafat, ILmu 4afilsafat hukum a24337/MKRI-P/VI-2016 a24338/MKRI-P/VI-2016 a24339/MKRI-P/VI-2016 a24340/MKRI-P/VI-2016 a24336/MKRI-P/VI-2016 a24341/MKRI-P/VI-2016 a24336/MKRI-P/VI-2016 a24337/MKRI-P/VI-2016 a24338/MKRI-P/VI-2016 a24339/MKRI-P/VI-2016 a24340/MKRI-P/VI-2016 a24341/MKRI-P/VI-2016