02618 2200445 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020001300097041000800110082001000118084001600128100002100144245014000165260009700305300003900402520123200441650001101673650000801684990002401692990002401716990002401740990002401764990002401788990002401812990002401836990002401860990002401884990002401908990002401932990002401956990002401980990002402004990002402028990002402052990002402076990002402100990002402124990002402148INLIS00000000000946520221024101631 a0010-0520009465221024 g 0 ind  a979-2007 aind a324.6 a324.6 DID m0 aDidik Supriyanto1 aMenjaga independensi penyelenggara pemilu :bdisertai Undang-Undang Nomor 22 tahun 2007 tentan penyelenggara pemilu /cDidik Supriyanto aSemarang :bBadan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI,c2007 axvi, 88 hlm, ;21,5 cm. ;c21,5 cm. aLahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu (UU No. 22/2007) dimaksudkan untuk menjawab masalah-masalah yang muncul berkaitan dengan posisi dan fungsi KPU dan KPUD selaku penyelenggara Pemilu 2004 dan Pilkada 2005+. Masalah-masalah tersebut antara lain berupa rentannya KPU/KPUD atas intervensi pihak luar, kecenderungannya untuk menjadi superbody, kontrol internal tidak efektif, serta pembagian tugas staf sekretariat yang tidak jelas. Pengawas pemilu juga dinilai tidak efektif menjalankan fungsinya, sehingga gagal menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran pemilu. Adapun tujuan pokok penyusunan Undang-Undang Penyelenggara Pemilu adalah membangun lembaga penyelenggara pemilu yang independen, kredibel, profesional dan akuntabel sehingga pemilu dapat dilaksanakan secara fair. Apakah ketentuan-ketentuan yang ada dalam UU No. 22/2007 sudah menjawab tuntas masalah-masalah yang melatarbelakangi lahirnya undang-undang tersebut? Apakah rumusan pasal dan ayat dalam undang-undang itu cukup menjanjikan akan tercapainya tujuan dibuatnya undang-undang tersebut? Buku yang ditulis anggota Panwas Pemilu 2004 dan Wakil Pemimpin Redaksi detikcom ini berusaha menjawab tuntas pertanyaan-pertanyaan tersebut. 4aPemilu 4aDNR a23802/MKRI-P/I-2015 a23803/MKRI-P/I-2015 a23804/MKRI-P/I-2015 a23805/MKRI-P/I-2015 a23805/MKRI-P/I-2015 a23802/MKRI-P/I-2015 a23803/MKRI-P/I-2015 a23804/MKRI-P/I-2015 a23804/MKRI-P/I-2015 a23802/MKRI-P/I-2015 a23803/MKRI-P/I-2015 a23805/MKRI-P/I-2015 a23803/MKRI-P/I-2015 a23802/MKRI-P/I-2015 a23804/MKRI-P/I-2015 a23805/MKRI-P/I-2015 a23802/MKRI-P/I-2015 a23803/MKRI-P/I-2015 a23804/MKRI-P/I-2015 a23805/MKRI-P/I-2015