Cite This        Tampung        Export Record
Judul Manusia Bugis / Christian Pelras
Pengarang Pelras, Christian
Abdul Rahman Abu [Penerjemah]
EDISI Cet.1.
Penerbitan Jakarta : Angkasa, 2006
Deskripsi Fisik XXXIX, 449 hlm. ; 21 cm ;21 cm
ISBN 979 - 99395 - 0 - X
Subjek 1. Sejarah - Kebudayaan Bugis
Abstrak Di atas peta kala yang seakan merekahkan kelopak-kelopak waktu itu, Pelras menyisipkan sejumlah detak kebudayaan Bugis yang tampak melangkahi denyut kultural Eropa yang sering dianggap berada di garis terdepan arus waktu progresif. Pelras misalnya menyajikan bagaimana kebudayaan Bugis menyediakan ruang bagi gender ketiga dan keempat (calabai dan calalai), dan bagaimana perempuan menduduki tempat yang benar-benar sejajar dengan lelaki, dengan hak setara dalam merumuskan kebijakan-kebijakan kerajaan sekaligus bertahta memerintah kerajaan itu. Dalam sejumlah peristiwa, bahkan di masa ketika abad ke-20 belum menjelang tiba dan Simone de Beauvoir belum mengarang The Second Sex, perempuan telah tampil lebih bernyali dan berotak dari para lelaki, menandaskan keputusan-keputusan penting yang mempertaruhkan masa depan kerajaan.
Catatan Indeks : Indeks
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000006156 598.6 PEL m Dapat dipinjam Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000001631
005 20221112082948
008 221112################|##########|#ind##
020 # # $a 979 - 99395 - 0 - X
035 # # $a 0010-0520001631
041 $a ind
082 # # $a 598.6
084 # # $a 598.6 PEL m
100 0 # $a Pelras, Christian
245 1 # $a Manusia Bugis /$c Christian Pelras
250 # # $a Cet.1.
260 # # $a Jakarta :$b Angkasa,$c 2006
300 # # $a XXXIX, 449 hlm. ; 21 cm ; $c 21 cm
500 # # $a Indeks : Indeks
520 # # $a Di atas peta kala yang seakan merekahkan kelopak-kelopak waktu itu, Pelras menyisipkan sejumlah detak kebudayaan Bugis yang tampak melangkahi denyut kultural Eropa yang sering dianggap berada di garis terdepan arus waktu progresif. Pelras misalnya menyajikan bagaimana kebudayaan Bugis menyediakan ruang bagi gender ketiga dan keempat (calabai dan calalai), dan bagaimana perempuan menduduki tempat yang benar-benar sejajar dengan lelaki, dengan hak setara dalam merumuskan kebijakan-kebijakan kerajaan sekaligus bertahta memerintah kerajaan itu. Dalam sejumlah peristiwa, bahkan di masa ketika abad ke-20 belum menjelang tiba dan Simone de Beauvoir belum mengarang The Second Sex, perempuan telah tampil lebih bernyali dan berotak dari para lelaki, menandaskan keputusan-keputusan penting yang mempertaruhkan masa depan kerajaan.
650 4 $a 1. Sejarah - Kebudayaan Bugis
700 0 # $a Abdul Rahman Abu [Penerjemah]
990 # # $a 06156/MKRI-P/III-2007
990 # # $a 06156/MKRI-P/III-2007
Content Unduh katalog