Cite This        Tampung        Export Record
Judul Bukan Sekadar Kata : Perjalanan Politik Akbar Tandjung / Anwari WMK
Pengarang Anwari WMK
EDISI Cet.2
Penerbitan Jakarta : Pustaka LP3ES, 2005
Deskripsi Fisik x, 288p.; 23 cm. illus. ;23 cm. illus.
ISBN 9793330392
Subjek Biografi
Akbar Tandjung
Abstrak Peristiwa 27 Juli 1996 dan kemudian membuahkan Mega-Bintang semakin membuat penguasa merasakan sesuatu yang mengkhawatirkan terutama pada kekuasaan mereka. Dalam sidang BP MPR saya mengangkat soal demokrasi dan mengusulkan agar keran demokrasi dibuka lebar-lebar untuk rakyat secara luas. Saya menginginkan partisipasi masyarakat dalam berpolitik, bukan massa mengambang. Saya juga mengisyaratkan akan adanya krisis keuangan yang terjadi karena kesalahan pembangunan, terutama pada pembangunan SDM. Tapi, penguasa terlalu memprioritaskan industri. Jika ini ditolak, penguasa harus membayarnya jauh lebih mahal. Waktu itu ada seorang jenderal anggota BP yang sempat nyeletuk, "Apakah PPP ingin di-PDI-kan juga?" Ancaman itu saya kira serius atau mungkin kekalapan politik. Akhirnya apa yang saya ramalkan benar-benar terjadi. Dua bulan kemudian pendapat saya jadi kenyataan, dan biayanya memang jauh lebih mahal. Peristiwa Semanggi yang kemudian disusul kerusuhan Mei 1998, akhirnya berbuntut tumbangnya kekuasaan Orde Baru.
Catatan Indeks : p.282-284
p.279-281
Bahasa Tidak tersedia
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000016523 923.2 ANW b Dapat dipinjam Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000224
005 20221114105618
008 221114################|##########|######
020 # # $a 9793330392
035 # # $a 0010-0520000224
082 # # $a 923.2
084 # # $a 923.2 ANW b
100 0 # $a Anwari WMK
245 1 # $a Bukan Sekadar Kata : $b Perjalanan Politik Akbar Tandjung /$c Anwari WMK
250 # # $a Cet.2
260 # # $a Jakarta :$b Pustaka LP3ES,$c 2005
300 # # $a x, 288p.; 23 cm. illus. ; $c 23 cm. illus.
500 # # $a Indeks : p.282-284
504 # # $a p.279-281
520 # # $a Peristiwa 27 Juli 1996 dan kemudian membuahkan Mega-Bintang semakin membuat penguasa merasakan sesuatu yang mengkhawatirkan terutama pada kekuasaan mereka. Dalam sidang BP MPR saya mengangkat soal demokrasi dan mengusulkan agar keran demokrasi dibuka lebar-lebar untuk rakyat secara luas. Saya menginginkan partisipasi masyarakat dalam berpolitik, bukan massa mengambang. Saya juga mengisyaratkan akan adanya krisis keuangan yang terjadi karena kesalahan pembangunan, terutama pada pembangunan SDM. Tapi, penguasa terlalu memprioritaskan industri. Jika ini ditolak, penguasa harus membayarnya jauh lebih mahal. Waktu itu ada seorang jenderal anggota BP yang sempat nyeletuk, "Apakah PPP ingin di-PDI-kan juga?" Ancaman itu saya kira serius atau mungkin kekalapan politik. Akhirnya apa yang saya ramalkan benar-benar terjadi. Dua bulan kemudian pendapat saya jadi kenyataan, dan biayanya memang jauh lebih mahal. Peristiwa Semanggi yang kemudian disusul kerusuhan Mei 1998, akhirnya berbuntut tumbangnya kekuasaan Orde Baru.
650 4 $a Akbar Tandjung
650 4 $a Biografi
990 # # $a 16523MKRI-P/IV-2010
990 # # $a 16523MKRI-P/IV-2010
Content Unduh katalog