Cite This        Tampung        Export Record
Judul Praktik Culas Bisnis Gaya orde Baru / Suryadi A. Rajab
Pengarang Suryadi A. Rajab
EDISI Cet .1.
Penerbitan Jakarta : Lentera, 2005
Deskripsi Fisik IX, 120 hlm. ; 20 cm ;20 cm
ISBN 979-669-572-3
Subjek Situasi Dan Kondisi Ekonomi Indonesia
Abstrak Sesudah Pak Harto lengser keprabon pada 21 Mei 1998, orang baru berani secara terbuka memprotes perbuatannya menjadikan bumi Indonesia, dengan segenap kekayaan alam yang dikandungnya, sebagai pokok-pokok kemakmuran keluarga dan konco-konconya. Dengan kata lain, rezim Orde Baru penuh dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Meski protes datang bertubi-tubi, terasa sukar membongkar, apalagi mengadili, pelaku KKN, ternyata masih kuat mencengkeram. Banyak orang berupaya menggunting akar KKN. Hasilnya? Tak bisa disebut memuaskan. Di sana-sini praktik KKN masih sering kita llihat. Berbagai urusan di birokrasi pemerintah maupun swasta, masih saja sama seperti dulu. Reformasi ternyata masih sebatas euforia, belum menyentuh masalah yang substansial. Mengapa begitu? Ibarat sumber penyakit, biang KKN belum dibuang jauh dari bumi Indonesia. Itu sebabnya, penyakit bangsa ini belum sembuh-sembuh juga. Dan sumber KKN itu adalah patronase bisnis (business patronage) yang dibangun sistemnya dan dipelihara Orde Baru. Gerakan anti KKN, atau siapapun yang peduli pada harta dan kekayaan negara, seharusnya memahami patronase bisnis yang secara culas dipraktikan oleh kroni Orde Baru.
Catatan I. Judul
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000002979 330.9598 SUR p Dapat dipinjam Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI Tersedia
pesan
00000002980 330.9598 SUR p Dapat dipinjam Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000003536
005 20221025023706
008 221025################|##########|#ind##
020 # # $a 979-669-572-3
035 # # $a 0010-0520003536
041 $a ind
082 # # $a 330.9598
084 # # $a 330.9598 SUR p
100 0 # $a Suryadi A. Rajab
245 1 # $a Praktik Culas Bisnis Gaya orde Baru /$c Suryadi A. Rajab
250 # # $a Cet .1.
260 # # $a Jakarta :$b Lentera,$c 2005
300 # # $a IX, 120 hlm. ; 20 cm ; $c 20 cm
504 # # $a I. Judul
520 # # $a Sesudah Pak Harto lengser keprabon pada 21 Mei 1998, orang baru berani secara terbuka memprotes perbuatannya menjadikan bumi Indonesia, dengan segenap kekayaan alam yang dikandungnya, sebagai pokok-pokok kemakmuran keluarga dan konco-konconya. Dengan kata lain, rezim Orde Baru penuh dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Meski protes datang bertubi-tubi, terasa sukar membongkar, apalagi mengadili, pelaku KKN, ternyata masih kuat mencengkeram. Banyak orang berupaya menggunting akar KKN. Hasilnya? Tak bisa disebut memuaskan. Di sana-sini praktik KKN masih sering kita llihat. Berbagai urusan di birokrasi pemerintah maupun swasta, masih saja sama seperti dulu. Reformasi ternyata masih sebatas euforia, belum menyentuh masalah yang substansial. Mengapa begitu? Ibarat sumber penyakit, biang KKN belum dibuang jauh dari bumi Indonesia. Itu sebabnya, penyakit bangsa ini belum sembuh-sembuh juga. Dan sumber KKN itu adalah patronase bisnis (business patronage) yang dibangun sistemnya dan dipelihara Orde Baru. Gerakan anti KKN, atau siapapun yang peduli pada harta dan kekayaan negara, seharusnya memahami patronase bisnis yang secara culas dipraktikan oleh kroni Orde Baru.
650 4 $a Situasi Dan Kondisi Ekonomi Indonesia
990 # # $a 02979/MKRI-P/III-2006
990 # # $a 02979/MKRI-P/III-2006
990 # # $a 02979/MKRI-P/III-2006
990 # # $a 02980/MKRI-P/III-2006
990 # # $a 02980/MKRI-P/III-2006
990 # # $a 02980/MKRI-P/III-2006
Content Unduh katalog