Cite This        Tampung        Export Record
Judul Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat & Dzikir Syirik (Nariyah, Al-Fatih, Munjiyat, Thibbul Qulub) / Mahrus Ali
Pengarang Mahrus Ali
Penerbitan Surabaya : Laa Tasyuki Press, 2007.
Deskripsi Fisik xv, 283 p. ;20,3 cm.
ISBN 979........
Subjek Agama
Abstrak Jujur saja, saya dulu pernah bergelimang dalam kesyirikan dan kesesatan. Saat itu saya sering mengamalkan bacaan Shalawat Nariyah, Al-Fatih, Munjiyat, Thibbul Qulubdan sholawat-sholawat lainnya. Waktu itu saya percaya bahwa sholawat-sholawat yang saya amalkan tersebut mempunyai khasiat yang luar biasa, yaitu mampu menunaikan segala macam hajat yang saya inginkan! Saya tidak mengerti bahwa kalimat-kalimat yang terkandung dalam sholawatsholawat yang saya amalkan tadi isinya hampir seluruhnya berlumuran dengan kalimat-kalimat syirik dan kufur kepada Allah SWT. Subhanallah!! Waktu masih bergelimang dalam kesyirikan, bid'ah, dan khufarat saya merasa dalam posisi yang benar, sehingga membenci ahli hadits yang selalu mendasarkan pendapatnya pada hadits. Saya anggap mereka sudah di luar jalur. Keluarga saya pun bersikap sinis, menganggap mereka sebagai pengikut Muhammadiyah. Malah ada guru saya yang bercerita bahwa Muhammad Abduh, salah satu guru Muhammad Rasyid Ridha, matinya dalam keadaan su'ul khatimah dengan lidah menjulur. Saat tinggal di Mekkah saaya berkumpul dengan orang-orang NU dan jarang berkumpul dengan orang-orang Indonesia dari kalangan Muhammadiyah dan Salafy. Meskipun begitu saya sangat toleransi terhadap mereka. Sepulang dari Mekkah, saya berubah arah, mulai gemar kepada ahli hadits dan menyesuaikan diri dengan orang-orang yang selalu berlandaskan kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dalam buku ini saya paparkan berbagai kesyirikan yang banyak terjadi di tengah masyarakat, saya kaji berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits. Saya sertakan juga kajian dari ulama di Saudi Arabia yang sudah tentu cocok dengan ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits. Saya berharap buku ini bisaaa memberikan penerangan kepada orang-orang yang fanatik dengan berbagai macam kekeliruan, kesyirikan, dan kesesatan.
Catatan p. 277-282
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000011701 297.4 MAH m Dapat dipinjam Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000005438
005 20221021104102
008 221021################|##########|#ind##
020 # # $a 979........
035 # # $a 0010-0520005438
041 $a ind
082 # # $a 297.4
084 # # $a 297.4 MAH m
100 0 # $a Mahrus Ali
245 1 # $a Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat & Dzikir Syirik (Nariyah, Al-Fatih, Munjiyat, Thibbul Qulub) /$c Mahrus Ali
260 # # $a Surabaya :$b Laa Tasyuki Press,$c 2007.
300 # # $a xv, 283 p. ; $c 20,3 cm.
504 # # $a p. 277-282
520 # # $a Jujur saja, saya dulu pernah bergelimang dalam kesyirikan dan kesesatan. Saat itu saya sering mengamalkan bacaan Shalawat Nariyah, Al-Fatih, Munjiyat, Thibbul Qulubdan sholawat-sholawat lainnya. Waktu itu saya percaya bahwa sholawat-sholawat yang saya amalkan tersebut mempunyai khasiat yang luar biasa, yaitu mampu menunaikan segala macam hajat yang saya inginkan! Saya tidak mengerti bahwa kalimat-kalimat yang terkandung dalam sholawatsholawat yang saya amalkan tadi isinya hampir seluruhnya berlumuran dengan kalimat-kalimat syirik dan kufur kepada Allah SWT. Subhanallah!! Waktu masih bergelimang dalam kesyirikan, bid'ah, dan khufarat saya merasa dalam posisi yang benar, sehingga membenci ahli hadits yang selalu mendasarkan pendapatnya pada hadits. Saya anggap mereka sudah di luar jalur. Keluarga saya pun bersikap sinis, menganggap mereka sebagai pengikut Muhammadiyah. Malah ada guru saya yang bercerita bahwa Muhammad Abduh, salah satu guru Muhammad Rasyid Ridha, matinya dalam keadaan su'ul khatimah dengan lidah menjulur. Saat tinggal di Mekkah saaya berkumpul dengan orang-orang NU dan jarang berkumpul dengan orang-orang Indonesia dari kalangan Muhammadiyah dan Salafy. Meskipun begitu saya sangat toleransi terhadap mereka. Sepulang dari Mekkah, saya berubah arah, mulai gemar kepada ahli hadits dan menyesuaikan diri dengan orang-orang yang selalu berlandaskan kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dalam buku ini saya paparkan berbagai kesyirikan yang banyak terjadi di tengah masyarakat, saya kaji berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits. Saya sertakan juga kajian dari ulama di Saudi Arabia yang sudah tentu cocok dengan ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits. Saya berharap buku ini bisaaa memberikan penerangan kepada orang-orang yang fanatik dengan berbagai macam kekeliruan, kesyirikan, dan kesesatan.
650 4 $a Agama
990 # # $a 11701/MKRI-P/II-2009
990 # # $a 11701/MKRI-P/II-2009
Content Unduh katalog