Judul | Kapan Hadiah = Suap? Sebuah tinjauan Hukum Berdasarkan Syari'at Islam |
Pengarang | Ahmad bin Ahmad Muhammad Abdullah Ath-Thawil |
Penerbitan | Surabaya pustaka yassir 2008 |
Deskripsi Fisik | 180 hlm.; 21cm21cm |
ISBN | 978-602-8342-01-8 |
Subjek | Fiqh |
Abstrak | Anda dan siapapun pasti senang diberi hadiah, parcel, komisi atau sejanisnya. Hadiah di dalam Islam adalah bukti cinta dan persaudaraan karena Allah. Tapi hadiah juga bisa membawa dosa dan malapetaka. Karena itu, Khalifah Umar bin Abdul Aziz, pemimpin tertinggi umat islam waktu itu menolak hadiah. Hadiah sebagai bukti cinta dan persaudaraan karena Allah secara umum adalah sunnah. Tetapi ada hadiah dengan misi dan tujuan tertentu sehingga mayoritas hukumnya menjadi haram. Terutama hadiah kepada pejabat negara, seperti kepada presiden, anggota parlemen, hakim, jaksa, polisi dan berbagai jabatan publik yang lainnya hingga eselon paling bawah. Bagaimana perincian hukumnya. Lalu adakah jenis hadiah yang halal untuk para pejabat negara. Buku ini insya Alloh akan memberikan gambaran yang lengkap, menyeluruh, tuntas tetapi praktis dan singkat berbagai hukum yang berkaitan dengan hadiah. Semuanya ditinjau menurut pandangan hukum Islam berdasarkan Al-Quran dan sunnah shahihah sesuai dengan pemahaman Ahlus Sunnah wal Jamaah. |
Bahasa | Arab |
Bentuk Karya | Tidak ada kode yang sesuai |
Target Pembaca | Tidak ada kode yang sesuai |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000022939 | 297.4/ATH/k | Dapat dipinjam | Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI | Tersedia
pesan |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000009412 | ||
005 | 20200508204801 | ||
008 | 200508||||||||| | ||| |||| ||ara|| | ||
020 | $a 978-602-8342-01-8 | ||
035 | 0010-0520009412 | ||
041 | $a ara | ||
082 | 0 | $a 297.4 | |
084 | $a 297.4/ATH/k | ||
100 | 0 | $a Ahmad bin Ahmad Muhammad Abdullah Ath-Thawil | |
245 | 0 | 0 | $a Kapan Hadiah = Suap? Sebuah tinjauan Hukum Berdasarkan Syari'at Islam |
260 | $a Surabaya $b pustaka yassir $c 2008 | ||
300 | $a 180 hlm.; 21cm$c 21cm | ||
520 | $a Anda dan siapapun pasti senang diberi hadiah, parcel, komisi atau sejanisnya. Hadiah di dalam Islam adalah bukti cinta dan persaudaraan karena Allah. Tapi hadiah juga bisa membawa dosa dan malapetaka. Karena itu, Khalifah Umar bin Abdul Aziz, pemimpin tertinggi umat islam waktu itu menolak hadiah. Hadiah sebagai bukti cinta dan persaudaraan karena Allah secara umum adalah sunnah. Tetapi ada hadiah dengan misi dan tujuan tertentu sehingga mayoritas hukumnya menjadi haram. Terutama hadiah kepada pejabat negara, seperti kepada presiden, anggota parlemen, hakim, jaksa, polisi dan berbagai jabatan publik yang lainnya hingga eselon paling bawah. Bagaimana perincian hukumnya. Lalu adakah jenis hadiah yang halal untuk para pejabat negara. Buku ini insya Alloh akan memberikan gambaran yang lengkap, menyeluruh, tuntas tetapi praktis dan singkat berbagai hukum yang berkaitan dengan hadiah. Semuanya ditinjau menurut pandangan hukum Islam berdasarkan Al-Quran dan sunnah shahihah sesuai dengan pemahaman Ahlus Sunnah wal Jamaah. | ||
650 | 0 | $a Fiqh |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :