Cite This        Tampung        Export Record
Judul Eksistensi dan Peranan Pengadilan Pajak dalam Sistem Peradilan di Indonesia Menurut Undang Undang Dasar 1945 (Tesis)
Pengarang Disiplin F. Manao
Penerbitan Jakarta : Universitas Krisnadwipayana, 2004
Deskripsi Fisik x, 133 hlm.; 23 cm ;23 cm
ISBN 212052011
Subjek Pajak dan perpajakan
Abstrak Diundangkannya Undang Undang nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak disebut sebagai salah satu pelaksana dari kekuaasaan kehakiman sebagaimana tercantum dalam Amandemen Ketiga dan Keempat pasal 24 Undang Undang dasar 1945. Pengadilan Pajak berhubungan dengan Mahkamah Agung untuk pembinaan teknis peradilan, dan di bagian lain berhubungan dengan Departemen Keuangan untuk pembinaan organisasi, administrasi dan keuangan. Pembinaan ini tidak boleh mengurangi independensi Hakim Pengadilan Pajak dalam memeriksa dan memutus sengketa pajak. Dalam rangka mencari keadilan di bidang perpajakan, wajib pajak atau penanggung pajak dapat melakukan tindakan hukum berupa banding atau gugatan hukukm di Pengadilan Pajak. Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Namun demikian pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung. Peranan Pengadilan Pajak adalah sebagai badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak. Sebagai suatu badan peradilan, eksistensi Pengadilan Pajak adalah berwenang untuk memeriksa, memutus, menyelesaikan sengketa pajak, dan putusanya merupakan keputusan akhir bersifat final serta mempunyai kekuatan hukum tetap dipersoalkan apakah memenuhi elemen sebagai pengadilan yang mandiri atau sebenarnya hanya quasi pengadilan. Pengadilan Pajak haruslah masuk ke dalam salah satu dari keempat macam lingkungan peradilan sebagaimana disebutkan dalam pasal Undang Undang Dasar 1945, yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara. Perlindungan hukum yang diberikan kepada Wajib Pajak dengan adanya Pengadilan Pajak ini adalah adanya perlindungan hak-hak Wajib Pajak dengan tidak mengurangi kepentingan Negara secara asasi.
Catatan hlm. 121-123
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000021205 343.042/MAN/e Dapat dipinjam Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000080
005 20210323052824
008 210323################|##########|#|##
020 # # $a 212052011
035 # # $a 0010-0520000080
041 $a ind
082 # # $a 343.042
084 # # $a 343.042/MAN/e
100 0 # $a Disiplin F. Manao
245 1 # $a Eksistensi dan Peranan Pengadilan Pajak dalam Sistem Peradilan di Indonesia Menurut Undang Undang Dasar 1945 (Tesis)
260 # # $a Jakarta :$b Universitas Krisnadwipayana,$c 2004
300 # # $a x, 133 hlm.; 23 cm ; $c 23 cm
504 # # $a hlm. 121-123
520 # # $a Diundangkannya Undang Undang nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak disebut sebagai salah satu pelaksana dari kekuaasaan kehakiman sebagaimana tercantum dalam Amandemen Ketiga dan Keempat pasal 24 Undang Undang dasar 1945. Pengadilan Pajak berhubungan dengan Mahkamah Agung untuk pembinaan teknis peradilan, dan di bagian lain berhubungan dengan Departemen Keuangan untuk pembinaan organisasi, administrasi dan keuangan. Pembinaan ini tidak boleh mengurangi independensi Hakim Pengadilan Pajak dalam memeriksa dan memutus sengketa pajak. Dalam rangka mencari keadilan di bidang perpajakan, wajib pajak atau penanggung pajak dapat melakukan tindakan hukum berupa banding atau gugatan hukukm di Pengadilan Pajak. Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Namun demikian pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung. Peranan Pengadilan Pajak adalah sebagai badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak. Sebagai suatu badan peradilan, eksistensi Pengadilan Pajak adalah berwenang untuk memeriksa, memutus, menyelesaikan sengketa pajak, dan putusanya merupakan keputusan akhir bersifat final serta mempunyai kekuatan hukum tetap dipersoalkan apakah memenuhi elemen sebagai pengadilan yang mandiri atau sebenarnya hanya quasi pengadilan. Pengadilan Pajak haruslah masuk ke dalam salah satu dari keempat macam lingkungan peradilan sebagaimana disebutkan dalam pasal Undang Undang Dasar 1945, yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara. Perlindungan hukum yang diberikan kepada Wajib Pajak dengan adanya Pengadilan Pajak ini adalah adanya perlindungan hak-hak Wajib Pajak dengan tidak mengurangi kepentingan Negara secara asasi.
650 4 $a Pajak dan perpajakan
990 # # $a 21205/MKRI-P/VIII-2011
Content Unduh katalog