Judul | Demokrasi Konstitusional: Praktik Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan UUD 1945 |
Pengarang | Janedjri M. Gaffar |
Penerbitan | Jakarta Konstitusi Press 2012 |
Deskripsi Fisik | xxiv, 230 p.; 21,5 cm21,5 cm |
ISBN | 978-602-18634-3-5 |
Subjek | demokrasi perundang-undangan |
Abstrak | Jika diibaratkan dengan kontes adu bakat, demokrasi itu seperti kontes Indoesian Idol. Dalam konteks tersebut, orang yang terpilih sebagai pemenang ditentukan oleh suara terbanyak. Sedangkan nomokrasi tak ubahnya kontes Stand Up Comedy Indonesia, yang pemenangnya ditentukan oleh dewan juri. Dalam demokrasi, kekuasaan ada di tangan rakyat atau suara mayoritas. Sedangkan dalam nomokrasi, yang berdaulat adalah hukum. Di sebuah negara demokrasi, nomokrasi berfungsi untuk mengoreksi manakala terjadi penyelewengan dalam praktek demokrasi. Kerika konsep demokrasi dan nomokrasi dipadukan dalam sebuah negara, maka jadilah negara dengan sistem konstitusional. Di Indonesia, setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, konsep tersebut dicantumkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang menyatakan kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. |
Catatan | Indeks : p. 223-227 p. 219-221 |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Tidak ada kode yang sesuai |
Target Pembaca | Tidak ada kode yang sesuai |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000022875 | 342.02/GAF/D | Dapat dipinjam | Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI | Tersedia
pesan |
00000024747 | 342.02/GAF/D | Dapat dipinjam | Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI | Tersedia
pesan |
00000024749 | 342.02/GAF/D | Dapat dipinjam | Perpustakaan Lantai 3 - Mahkamah Konstitusi RI | Tersedia
pesan |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000009091 | ||
005 | 20200508204641 | ||
008 | 200508||||||||| | ||| |||| ||ind|| | ||
020 | $a 978-602-18634-3-5 | ||
035 | 0010-0520009091 | ||
041 | $a ind | ||
082 | 0 | $a 342.02 | |
084 | $a 342.02/GAF/D | ||
100 | 0 | $a Janedjri M. Gaffar | |
245 | 0 | 0 | $a Demokrasi Konstitusional: Praktik Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan UUD 1945 |
260 | $a Jakarta $b Konstitusi Press $c 2012 | ||
300 | $a xxiv, 230 p.; 21,5 cm$c 21,5 cm | ||
500 | $a Indeks : p. 223-227 | ||
504 | $a p. 219-221 | ||
520 | $a Jika diibaratkan dengan kontes adu bakat, demokrasi itu seperti kontes Indoesian Idol. Dalam konteks tersebut, orang yang terpilih sebagai pemenang ditentukan oleh suara terbanyak. Sedangkan nomokrasi tak ubahnya kontes Stand Up Comedy Indonesia, yang pemenangnya ditentukan oleh dewan juri. Dalam demokrasi, kekuasaan ada di tangan rakyat atau suara mayoritas. Sedangkan dalam nomokrasi, yang berdaulat adalah hukum. Di sebuah negara demokrasi, nomokrasi berfungsi untuk mengoreksi manakala terjadi penyelewengan dalam praktek demokrasi. Kerika konsep demokrasi dan nomokrasi dipadukan dalam sebuah negara, maka jadilah negara dengan sistem konstitusional. Di Indonesia, setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, konsep tersebut dicantumkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang menyatakan kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. | ||
650 | 0 | $a demokrasi | |
650 | 0 | $a perundang-undangan |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :